Untuk semua Info Tentang dunia Perternakan

Selasa, 27 September 2011

Usaha Berternak Ayam Broiler

satu lagi Usaha yang sangat menjanjikan di dunia peternakan yaitu usaha ayam broiler. sapa yang tidak suka daging ayam setiap hari ada saja permintaan akan daging ayam, selain enak harganya juga terjangkau dibandingkan dengan harga daging lainnya.
Dalam menjalankan usaha ini yang perlu diperhatikan adalah pengontrolan pakan yang digunakan jangan samapi terbuang percuma karena biaya produksi terbesar dalam usaha ini adalah biaya pakan. dalam hal penjualan gak perlu takut gak laku pasti habis terjual beserta dengan kotoranya. he.he :)
berikut saya berikan analisa sederhana dari usaha ini:

1. Modal Awal

  • Kandang ayam 1 Unit kapasitas 1000 ekor Rp 5.000.000
  • Perlatan Kandang                                       Rp 1.000.000
  • jumlah                                                         Rp 10.000.000

    2. Pengeluaran Per Bulan

  • pakan                                                        Rp 10.000.000
  • DOC 1000 ekor                                        Rp 4.000.000
  • gaji pegawai                                              Rp 1.000.000
  • penyusutan kandang                                   Rp 100.000
  • obat-obatan                                              Rp 600.000
  • jumlah                                                       Rp 15.700.000

    3. Pendapatan

  • penjualan ayam 990 ekor dengan berat 1 Kg x 18.000 = Rp 17.820.000
  • penjualan kotoran Rp 200.000
  • Rp 18.020.000

    4. Laba Bersih perbulan 
       = Rp 18.020.000 - Rp 15.700.000
       = Rp 2.320.000

    jadi dengan pemeliharaan 100o ekor saja kita sudah mendapatkan keutungan sebesar 2 juta lebih sangat menggiurkan bukan.. semoga bermanfaat

Baca Selengkapnya...

Analisa Usaha Kambing Ettawa

Kali ini saya mencoba menganalisa hasil usaha beternak kambing etawa

1. Waktu pemeliharaan adalah 24 bulan atau 2 tahun

2. Masa Produksi di hitung dari masa induk bunting 5 bulan dan masa menyusui 3 bulan atau beranak 3 kali dalam 2 tahun.

3. Dalam sekali beranak dihitung rata-rata 2 ekor per kelahiran. Kelahiran 1 dan 3 ekor per kelahiran diabaikan.

4.Jumlah cempe yang akan di hasilkan selama 2 tahun adalah : 10 induk x 2 cempe x 3 beranak = 60 ekor cempe.

5. Angka kematian 10%, sehingga diperkirakan kematian maksimal adalah sebanyak 12 ekor.

6. (satu) ekor kambing etawa diperkirakan menghasilkan 7,5 kg pupuk kandang per bulan. Kotoran dari cempe di kesampingkan. Asumsi harga pupuk kandang di pasaran Paluta dan sekitarnya Rp. 100/kg.

7. (satu) ekor kambing etawa diperkirakan dapat menghasilkan urine sebanyak 30 liter per bulan, dengan asumsi harga urine di pasaran Rp.500/liter.

8. Harga cempe mengacu pada kriteria kambing standart pasar , Harga cempe kepala hitam istimewa dikesampingkan. Karena harga tersebut tidak dapat dijadikan acuan dalam perhitungan ini.

9. Biaya pakan di hitung per ekor sedangkan gaji operator ternak atau karyawan di gaji berdasar 12 ekor untuk satu orang

Gaji Karyawan / operator ternak di hitung berdasar jam kerja ( 2 jam ) dalam sehari sebesar Rp 300.000 per bulan dengan asumsi operator ternak hanya membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam dalam setiap harinya untuk membersihkan kandang dan memberikan Pakan yang sudah di beli ( tidak termasuk pembelian pakan )


 

A. INVESTASI TETAP

Kambing betina 10 ekor @ Rp. 1.500.000.

10 ekor x Rp. 1.500.000

= Rp. 15.000.000

Kambing jantan 2 ekor @ Rp. 2.000.000

2 ekor x Rp. 2.000.000

= Rp. 4.000.000

Kandang 1 unit Rp. 5.000.000

Peralatan kandang Rp. 1.000.000

Total investasi tetap:

Rp. 15.000.000 + Rp. 4.000.000 + Rp. 5.000.000 + Rp. 1.000.000 = Rp. 25.000.000


 

B. BIAYA PRODUKSI

Biaya pemeliharaan kambing induk (12 ekor)

Biaya pakan ternak = 2.000/ ekor / hari

12 ekor x 2.000 = Rp 24.000/ hari

Biaya dalam satu bulan = 24.000 x 30 hari = Rp 720.000

Biaya Pakan selama 24 bulan = Rp 17.280.000


 

- Gaji karyawan

Rp.300.000 : 30 hari 22 ekor

Biaya gaji selama 24 bulan = Rp.7.200.000


 

Total Biaya Produksi :

Rp 17.280.000+ Rp 7.200.000 = Rp 24.480.000


 

C. PROYEKSI PENDAPATAN


 

Penjualan cempe

60 ekor x Rp800.000

= Rp. 48.000.000


 

Penjualan induk afkir

10 ekor x Rp. 1.500.000

= Rp.15.000.000

Penjualan pupuk kandang

7,5 kg x 12 bulan x 2 tahun x Rp. 100 x 14 ekor

= Rp. 252.000


 

D. REKAPITULASI PENDAPATAN


 

1. Biaya-biaya:


 

- Biaya investasi Rp. 25.000.000

- Biaya pemeliharaan selama 2 tahun Rp 51.600.000


 

Total biaya Rp. 135.000.000


 

2. Pendapatan;


 

- Penjualan cempe Rp. 162.000.000

- Penjualan induk afkir Rp. 30.000.000

- Penjualan pupuk kandang Rp. 720.000


 

Total pendapatan Rp. 192.720.000

Keuntungan yang bisa diperoleh adalah sbb:

Rp. 192.720.000– 135.000.000

= Rp. 57.120.000


 

Penghasilan per bulan

= Rp. 57.120.000 : 24 bulan

= Rp. 2.380.000


 

Dengan 20 ekor betina kita per bulan mendapatkan penghasilan sebesar = Rp. 2.380.000

Baca Selengkapnya...

ANALISA KIMIA BEBERAPA BAHAN PAKAN KONSENTRAT DAN HIAUAN

BAHAN PAKAN

BAHAN KERING

PERSENTASE DARI BAHAN KERING

PK

SK

LK

Beta-N

ENERGI/TDN

Dedak padi kasar

Dedak padi halus

Dedak terigu kasar

Dedak terigu halus

Polard

Tepung jagung kuning

Tepung gaplek

Tepung ikan

Tepung terigu

Ampas tahu

Ampas bir

Ampas kecap

Bulgur

Bungkil kelapa

Bungkil kelapa sawit

Bungkil kacang tanah

Tepung biji kapuk

Tepung darah

Bungkil kedele

Molasses

Onggok

Dedak merah

Dedak kuning

Dedak jagung

Ampas sagu

Bungkil geblek

Bungkil arga

Tepung biji kapas

Kulit biji kakao

Kecipir

Bungkil wijen

Singkong

Ubi jalar

Rumput lapangan

Rumput serawit

Rumput kampai

Rumput molasses

Rumput gajah

Rumput raja

Rumput setaria

Andropogon nonodosus

Brachiria brizantha

Brachiria decumbens

Naplensis grass

Panicum maximum

Panicum repns

Panicum coloratum

Panicum muticum

Digintaria decumbens

Axonopus compressus

Cenchrus ciliaris

Chloris gayana

Cyodon dactylon

Star grass

Centrosema pubescens

Stylosanthes spp

Daun jagung

Daun kacang kedelai

Daun kacang tanahh

Daun kol luar

Daun lamtoro

Pucuk tebu

Daun turi

Daun singkong

Daun pisang

Jerami padi

Kudzu

Desmodium uncinatum

Batang pisang

87.5

89.6

89.3

87.4

88.4

89.1

85.2

89.7

88.2

26.2

85.8

63.7

90.7

87.9

88.6

80.6

91.0

89.2

88.6

87.5

88.7

86.6

87.4

84.8

80.

88.6

87.8

86.0

88.9

92.7

92.9

32.3

32.0

21.8

17.9

31.0

17.2

21.0

22.4

24.0

22.1

24.9

27.0

28.5

29.7

20.4

22.2

29.6

23.4

26.8

5.25

25.8

30.6

27.1

24.1

21.4

21

22.6

22.8

9.9

24.8

25.5

28.3

21.6

23.3

87.5

32.7

24.6

7.5

13.8

15.9

16.7

18.9

17.0

10.8

2.3

49.0

11.6

23.7

33.7

23.5

12.9

21.2

16.5

33.7

32.7

80.3

41.3

3.1

1.8

9.6

9.0

8.5

1.2

23.5

19.7

36.0

14.6

39.0

42.8

3.3

3.2

6.7

11.3

11.5

8.7

9.6

13.5

12.7

13.2

13.5

11.4

7.3

12.8

15.9

13.5

12.0

13.6

8.2

7.4

6.8

10.2

10.7

16.8

15.6

9.9

16.7

13.8

21.5

24.2

5.2

29.2

24.1

16.6

4.2

15.1

16.7

5.9

8.4

8.5

9.9

6.9

8.8

3.1

2.8

5.7

1.4

23.6

19.2

16.0

1.5

13.1

15.6

11.5

16.8

5.1

8.6

-

11.0

23.1

33.2

1.5

10.8

33.9

23.1

12.0

3.0

7.3

7.0

4.2

3.5

34.2

23.8

33.7

33.9

32.7

34.1

35.0

34.2

30.6

27.0

36.3

30.8

32.7

35.1

33.6

33.2

29.3

36.9

38.2

29.3

33.5

33.2

31.8

27.4

27.7

25.2

12.9

21.5

2.0

17.1

4.7

23.0

32.5

40.9

29.9

26.8

9.4

9.1

3.5

4.7

5.1

4.7

0.2

4.7

2.8

10.1

6.1

24.2

1.4

17.3

2.5

13.8

1.7

0.8

15.0

-

0.2

6.7

8.8

9.0

1.0

8.6

11.2

1.6

11.8

17.8

10.3

3.3

1.4

1.8

4.8

2.2

2.1

1.9

3.5

2.0

2.1

1.9

2.1

1.6

1.6

1.6

2.0

1.9

1.6

1.8

2.5

1.7

2.3

2

4

2.1

1.8

3.7

4.9

3.3

3.7

34.4

3.4

22.1

5.2

1.5

1.9

2.4

2.2

54.3

56.7

64.9

65.7

45.0

78.9

78.7

35.5

74.9

39.0

37.1

22.1

68.5

41.1

41.2

41.9

25.3

6.0

21.9

85.6

74.1

34.6

22.4

63.8

83.5

15.8

27.4

28.7

34.9

31.5

26.9

87.7

89.3

44.2

42.5

45.7

43.98

45.2

30.3

40.8

40.5

45.6

48.7

47.8

43.9

41.3

39.1

40.7

47.8

50.1

41.5

43.7

46.9

45.1

36.5

41.6

50.7

41.8

46.9

50

43.1

50.2

40.1

37

43.4

45

33.6

42.8

46.9

5.5

67

-

70

70

90

78

59

-

79

74

87

-

81

70

81

74

-

83.2

70.7

85

-

-

82

-

-

-

-

47

-

77.3

81.8

83.9

56.2

-

-

53.0

52.4

57

54

52

54.3

61.7

-

53.6

-

-

-

55.2

-

-

50.1

57.4

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

61.8

73.5

43.2

58.3

-

-

Sumber; Penggemukan Sapi, Ir Sori Basya Siregar

Baca Selengkapnya...

PAKAN DAN PENGATURAN AIR PADA PEMELIHARAAN BELUT

Pakan merupakan faktor yang sangat penting bagi pertumbuhan belut. Karena itu mutu dan jumlah pakan harus diperhatikan juga disesuaikan dengan kondisi perairan. Karena belut merupakan bangsa kanivora juga mempunyai sifat kanibalisme terhadap belut yang lebih kecil.

Dihabitat aslinya belut memakan jasad renik, bekicaot, larva , cacing, yuyu, ikan kecil, udang-udangan dan keong mas sebagai pakan alaminya. Pemberian pakan awal dilakukan sebelum bibit ditebar. Caranya masukan pakan seminggu sebelum dimasukan. Pakan dapat berupa keong mas, yuyu atau ikan kecil. Pakan tersebut dicincang dan direbus dahulu. Hal ini agar pakan dapat menyatu dan terurai di dalam media. Pemberian pakan hendaknya disesuaikan dengan jumlah bibit yang akan ditebar. Perbandinganya adalah 1 : 1 artinya 1 kg bibit diberikan 1Kg pakan awal.

Pelet ikan juga dapa diberikan sebagai pakan selingan untuk memacu pertumbuhan dengan ditaburkan ke seluruh bagian kolam. Pilihlah pellet yang tidak mengapung atau pelet yang tenggelam. Pellet diberikan maksimal tigakali seminggu dengan dosis 5% dari bobot belut yang. Jika bibit yang ditebar 40 Kg maka pelet yang ditebar sebanyak 2Kg.

Selain pellet usus ayam juga dapat diberikan dengan cara sebelum diberikan usus ayam direbus terlebih dahulu lalu dipotong dan ditenggelamkan ke dalam kolam. Pemberian pakan selanjutnya dapat diberikan setiap 2 hari sekali. Jika kolam diisi 20 Kg bibit maka berikan pakan 1 Kg setiap 2 hari sekali. Bila 50 Kg berikan pakan 2 Kg setiap 2 hari sekali. Jika 100 Kg maka berikan pakan 3 Kg/hari. Waktu pemberian pakan yang tepat adalah sore menjelang malam hal ini karena hewan ini aktif pada malam hari. Untuk merangsang nafsu makan dapat diberikan temulawak yang telah direbus dahulu tapi pemberiannya setelah di dinginkan jangan sekali kali memasukan air dalam keadaan panas karena belut akan mati dan stress.

Selai pakan, pengaturan air termasuk kunci sukses pembudidayaan belut. Karena belut aktif menghasilkan gas yang akan mengakibatkan pertumbuhan nya terganggu. Salah satu cara mengatasinya adalah dengan mengalirkan air dalam jumlah debit yang kecil dari sumber air, hal ini berguna juga untuk menghindari penumpukan bahan organic.

Baca Selengkapnya...

ANALISA USAHA PEMBESARAN BELUT KOLAM TERPAL

a. Asumsi

  • Kolam pembesarab berukuran 5 m x 3 m x 0.5 m terbuat dari terpal 1 buah
  • Media pemeliharaan adalah herami, tanah sawah 80 % dan kedebok pisang
  • Kolam dipakai 3 xdalam setahun
  • Pembesaran selama 4 Bulan

B Investasi

1. Pembuatan Kolam

  • Terpal                216.000
  • Tali                 20.000
  • Selang                 25.000
  • Pipa PVC 2 Inci             10.000
  • Jumlah                271.000

2. Peralatan

  • Ember                  15.000
  • Jeriken                 105.000
  • Jumlah                 120.000

Total Biaya investasi            391.000

c. Modal Usaha

1. Biaya tetap

  • penyusutan kolam        90.400
  • Penyusutan peralatan        40.000
  • Jumlah                130.400

2. Biaya tidak Tetap

  • Media                130.000
  • Benih 20 kh x Rp 27.500        550.000
  • Pakan                200.000
  • Tenaga kerja             25.000
  • Total biaya tetap        905.000

Total Modal Usaha =Total biaya tetap + Total biaya tidak tetap

         = Rp 130.400 + Rp 905.000

         = Rp 1.305.400

d. keuntungan

produktiviatas 600%

harga Rp 20.000/Kg

total Pendapatan = 120 kg x Rp 20.000

=Rp. 2.400.000

e. Margin keuntungan

Keuntungan = Pendapatan – Modal Usaha

     =Rp 2.400.000 – Rp 1.035.400

     = Rp 1.364.600

Baca Selengkapnya...

Jumat, 23 September 2011

PEMELIHARAAN BAWAL AIR TAWARDI KOLAM TERPAL

Kolam terpal dapat digunakan untuk pemeliharaan ikan bawal air tawar. Sebelum kolam terpal digunakan kolam terpal harus dipersiapkan terlebih dahulu. Setelah kolam terpal selesai dibuatbilas lah terpal terlebih dahulu. Masukan air kedalam molam sesuai dengan kebutuhan lalu diamkan selama 2 – 3 hari.

1. Benih Iakan Bawal air Tawar

Benih yang digunkan untuk pemebesaran ikan bawal air tawar umumnya berukuran 5-8 cm dan8-12 cm. benih ikan dapat langsung ditebar dikolam terpal.akan tetapi sebelum ditebar sebaiknya benih ikan dikarantina terlebih dahulu didalam bak dan dapat perlakuan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari.

2.Pendederan Bawal Air Tawar

Pendederan Bawal iar Tawar dimaksudkan untuk menghasilkan benih berukuran yang lebih besar. Untuk pendedseran dikolam terpal padat penebaran benih antara 100-150 ekor/m². kedalam air adalah 30-40 cm. benih diberi pakan berupa
pellet yang dihancurkan menjadi tepung. Jumlah pakan yang diberikan 750 gram/100.000 ekor benih pada minggu pertama dan 1.000 gram/100.000 ekor benih pada minggu kedua . pakan diberikan 4 x sehari yaitu pagi, siang, sore, malam. Pakan sebaiknya mengandung protein 30-35 %.

3. Pembesaran Bawal Air Tawar

Kegiatan pembesaran ilakukan untuk menghasilkan Bawal Air Tawar ukuran konsumsi atau ukuran pasar. Umumnya BAT diproduksi dengan berat 30-5000 gram/ekor sebagai ikan konsumsi. Untuk mencapai berat tersebut dibutuhkan waktu pemeliharaan selama 3-4 bulan dengan ukuran benih 5-8 cm. kepadatan kolam pembesara antara 50-70 ekor/m².

4.Pemberian Pakan

Biaya pakan biasanya sebesar 60% dari biaya produksi. Ada lima hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian pakan.

a. Cara pemberian pakan

Dalam pemberian pakan dan beberapa cara yng dapat digunakan yaitu dengan cara ditebar langsung dengan tangan atau dengan atau dengan menggunakan alat bantu

b. waktu Pemberian

waktu pemberian pakan bisa dilkukan pada pagi. Siang. Soreatau malam. Waktu pemberian pakan yag teratur bertujuan untuk mendisiplinkan waktu makan ikan. Hal ini kan membuat pakan lebih efisien.

c. Jumlah pakan

jumlah pakan yang diberikan bias any dihitung berdasarkan persen (%) per hari berate keseluruhan jumlah ikan dalam kolam. Ikan BAT membutuhkan 3-4% per berat total ikan dalam kolam

d. Frekuensi Pemberian

frekuensi pemberian dalah kekerapan waktupemberian pakan dlam sehari bisa 1x, 2x, 3x atau lebih. Umunya pemberian pakan ikan anata 3-5x sehari.

e. tempat pemberian Pakan

tempat pemberian pakan adalah letak tau posisi pakan itu harus diberikan. Hal ini juga dimaksudkan agar jumlah pakan yang diberikan efisien. Ikan selalu mengingat waktu dan tempat dimana setiap kali diberi pakan.

Baca Selengkapnya...

Kamis, 27 Januari 2011

Membuat Pakan Konsentrat Sendiri


Selama musim hujan, ketersediaan berbagai jenis tanaman hijauan memang melimpah. Ternak tidak akan kekurangan pakannya. Namun selama kemarau, pakan tradisional ternak seperti rumput dan tanaman hijau lainnya menjadi sulit didapat, akibatnya ternak pun menjadi kurus kering. Sapi atau kambing perah, berhenti menghasilkan susu, domba pedaging pun terhambat perkembangannya.

DI MUSIM kemarau, para peternak ruminansia dituntuk bijak untuk menyediakan pakan ternak secukupnya, apakah itu dengan memberikan pakan konsentrat atau dalam bentuk silase.

Memang tanaman hijauan, seperti rumput dan daun jagung, tidak dapat digantikan sebagai pakan utama ternak ruminansia, namun dengan tersedianya konsentrat paling tidak kita masih bisa mempertahankan kelangsungan hewan memamah biak itu. Apalagi konsentrat bisa dibuat sendiri tanpa harus membeli dari toko pakan ternak. Dengan membuat konsentrat sendiri biaya penggemukan domba akan menjadi lebih murah.

Daripada membeli konsentrat yang harganya mahal, seorang peternal asal Cianjur mencoba meramunya sendiri. Dan hasilnya cukup memuaskan, berkat konsentrat buatannya itu, bobot domba meningkat 9-12 kg dalam waktu tiga bulan. Peternak itu mencoba memberikan resep sederhana dari bahan-bahan yang terdiri dari komposisi; dedak halus 70%, ongok 20%, jagung giling 8,1%, garam dapur 1,4% dan kalsium 0,5%.

Konsentrat itu diberikan sebagai makanan penguat domba di samping makanan pokok berupa rumput. Untuk domba berusia 5 bulan ia memberi 2 ons konsentrat per harinya. Sedangkan yang lebih tua jatahnya ditingkatkan menjadi 0,25 - 0,3 kg/hari. Pemberian konsentrat ini dilakukan sekali setiap hari pada pagi sebelum diberi rumput. Dengan cara ini bobot domba bisa mencapai rata-rata 100 gram/ekor/hari.

Namun resep di atas disadari masih kurang lengkap, untuk mendapatkan pertumbuhan berat badan yang baik, dalam komposisi konsentrat tersebut harus terkandung unsur protein. Untuk itu dikembangkan resep kedua yang komposisinya terdiri dari dedak halus 75%, jagung giling 8%, bungkil kedelai 3%, bungkil kelapa 10%, kalsium 2% dan garam dapur 2%. Resep ini, menurutnya, mampu meningkatkan bobot ternak sebesar duakali penggemukan resep pertama.

Seperti ia diuraikan, semua bahan itu harus dalam kondisi lembut agar mudah bercampur satu sama lain. Bahan itu kemudian dicampur dalam suatu wadah dan diaduk sampai merata. Bahan-bahan yang sudah bercampur merata inilah yang disebut konsentrat dan siap diberikan pada ternak. Konsentrat yang akan diberikan takarannya harus pas sehingga bisa habis dekali makan. Sebelum diberikan konsentrat tsb diberi air sedikit-sedikit sambil diaduk hingga diperoleh adonan yang pekat.

Selain pakan konsentrat, beberapa peternak lain mencoba membuat silase. Pembuatan silase melibatkan proses fermentasi bakteri anaerob. Sementara bahan bakunya adalah daun jagung yang dicampur dengan kulit nenas, ongok, dan kacang-kacangan.

Kendala bahan baku
Membuat konsentrat sekilas seperti mudah dilakukan. Namun menurut pengalaman beberapa peternak, membuat pakan ternak (yang sebagian besar bahan bakunya berasal dari residu pertanian) itu ternyata tidaklah mudah. Banyak kendala yang mereka temui terutama bagi peternak pemula. Di antaranya kontinuitas dan ketersediaan bahan baku. Seperti diketahui bahan utama dari pakan ternak ini, adalah dedak/bekatul, persentasenya bisa lebih dari 50%. Kendala bagi peternak pemula dengan modal dengkul adalah mendapatkan dedak dengan kualitas baik dan harga bersaing. Sebagian besar huler (rice hull; dimana dedak merupakan limbah dari proses dekortikasi beras padi) ternyata telah terikat kontrak dengan bandar atu supplier besar, sehingga untuk mendapatkan dedak halus bersaing dengan pemodal besar.

Selain itu, ketersediaan. Jumlah dedak yang tersedia sangat tergantung pada musim panen padi. Sehingga di luar musim panen, dedak bisa menjadi barang langka, otomatis harganya naik.

Yang lebih krusial, tidak ada one-stop-shopping dalam bahan baku. Jadi mungkin saja dedak harus dibeli dari Subang, sementara ongok (ampas singkong) kering harus didatangkan dari Tasik, molase dari Cirebon dan sebagainya. (Dede Suhaya/dari berbagai sumber)***
Baca Selengkapnya...

Usaha Lele

Usaha yang penulis ceritakan berikut boleh kalau mau dijadikan sambilan nambah penghasilan; atau mau dijadikan sebagai sekedar hobbies juga boleh. Kali ini tidak ada hubungan dengan teknologi canggih sedikitpun. Modal yang dibutuhkan juga kecil koq, 300-500 ribu an perak. Tapi syaratnya punya tanah/lahan yang kosong agak cukup luas, yaaa minimal 3 x 6 meter. Ini berdasarkan pengalaman pribadi (tinggal nunggu panen, nih) Ayo, coba ukur tanah samping/belakang rumahmu. :)

Usaha yang akan kita coba geluti adalah beternak ikan lele. Ikan ini cukup banyak penggemarnya di masyarakat (coba saja lihat warung-warung pecel lele Surabaya tuh, ramai terus kan). Nah modal awal, kita coba buat 1 kolam ukuran kecil 2m x 3m, gali tanah sedalam 30an cm, tanah galian urug-kan ke sekitar pinggir calon kolam. Terus beli terpal plastik yang banyak dijual di toko, seharga 50 ribuan (yang lebih mahal juga ada), tapi ini kualitasnya sudah cukup bagus. Pasang terpal plastik ke lubang kolam yang telah digali, kedalaman tanah 30 cm, tinggi permukaan tanah (dengan tanah urug sebelumnya) naik kan jadi 20-30 cm lebih tinggi dari tanah sekitarnya. Jadilah kolam kita yang berbiaya murah. Isilah dengan air jernih, biarkan selama 2-3 malam (jangan langsung ditaburi benih). Beri tanam-tanaman air juga bagus, semisal teratai, ganggang air, kangkung, dsb.
Berikutnya, tinggal beli benih ikan lele, dengan ukuran sebesar ibu jari orang dewasa, harganya sekitar 100-150 rupiah per ekor. Coba isi kolam tadi dengan 300-400 ekor benih ikan lele. Beli pakan ikan (pelet) lembut, sekitar 5000 rupiah per kg. Sebulan mungkin menghabiskan sekitar 3 kg. Sebagian di atas kolam dibuat atap pelindung, juga bagus. Sebagian terkena cahaya langsung matahari. Kalau ada sisa nasi makan malam/siang, masukkan saja ke kolam, biar nambah-nambah zat makanan. Air kondisikan alami seperti di rawa/sungai, perbanyak tanaman air. Kalau di awal-awal menabur benih, sebagian ikan mati, jangan panik, ambil saja, buang. 3-4 hari berikutnya ikan akan bertahan hidup normal koq. Nah, tinggal menunggu sekitar 3 bulan, ikan sudah cukp besar untuk bisa dipanen, dijual dengan harga sekitar 1000 rupiah per ekor. Bikin saja tulisan di depan rumah "JUAL IKAN LELE KONSUMSI, SEGAR, GURIH" (hehehe). .... Bagaimana, asyiik kan?
Kalau tanah cukup luas, berarti bisa bikin 2-3 kolam lagi yang serupa. Pakai terpal plastik juga (hemat biaya pasir dan semen, serta ongkos tukang .... ).
Jangan lupa, perdalam ilmu memelihara ikan dengan menggali ilmu dari buku-buku di toko buku. Kisah di atas berdasarkan pengalaman sendiri .... (doakan panen nya berhasil ya)
Selamat mencoba! (kalau stress, coba ambil pakan ikan, malam-malam menjelang maghrib, taburkan ke atas kolam, lihat betapa asyiknya melihat ikan-ikan berlomba memangsa makanan) ..... :)

Sumber WiraUsaha 
Baca Selengkapnya...