Untuk semua Info Tentang dunia Perternakan

Selasa, 27 September 2011

Usaha Berternak Ayam Broiler

satu lagi Usaha yang sangat menjanjikan di dunia peternakan yaitu usaha ayam broiler. sapa yang tidak suka daging ayam setiap hari ada saja permintaan akan daging ayam, selain enak harganya juga terjangkau dibandingkan dengan harga daging lainnya.
Dalam menjalankan usaha ini yang perlu diperhatikan adalah pengontrolan pakan yang digunakan jangan samapi terbuang percuma karena biaya produksi terbesar dalam usaha ini adalah biaya pakan. dalam hal penjualan gak perlu takut gak laku pasti habis terjual beserta dengan kotoranya. he.he :)
berikut saya berikan analisa sederhana dari usaha ini:

1. Modal Awal

  • Kandang ayam 1 Unit kapasitas 1000 ekor Rp 5.000.000
  • Perlatan Kandang                                       Rp 1.000.000
  • jumlah                                                         Rp 10.000.000

    2. Pengeluaran Per Bulan

  • pakan                                                        Rp 10.000.000
  • DOC 1000 ekor                                        Rp 4.000.000
  • gaji pegawai                                              Rp 1.000.000
  • penyusutan kandang                                   Rp 100.000
  • obat-obatan                                              Rp 600.000
  • jumlah                                                       Rp 15.700.000

    3. Pendapatan

  • penjualan ayam 990 ekor dengan berat 1 Kg x 18.000 = Rp 17.820.000
  • penjualan kotoran Rp 200.000
  • Rp 18.020.000

    4. Laba Bersih perbulan 
       = Rp 18.020.000 - Rp 15.700.000
       = Rp 2.320.000

    jadi dengan pemeliharaan 100o ekor saja kita sudah mendapatkan keutungan sebesar 2 juta lebih sangat menggiurkan bukan.. semoga bermanfaat

Baca Selengkapnya...

Analisa Usaha Kambing Ettawa

Kali ini saya mencoba menganalisa hasil usaha beternak kambing etawa

1. Waktu pemeliharaan adalah 24 bulan atau 2 tahun

2. Masa Produksi di hitung dari masa induk bunting 5 bulan dan masa menyusui 3 bulan atau beranak 3 kali dalam 2 tahun.

3. Dalam sekali beranak dihitung rata-rata 2 ekor per kelahiran. Kelahiran 1 dan 3 ekor per kelahiran diabaikan.

4.Jumlah cempe yang akan di hasilkan selama 2 tahun adalah : 10 induk x 2 cempe x 3 beranak = 60 ekor cempe.

5. Angka kematian 10%, sehingga diperkirakan kematian maksimal adalah sebanyak 12 ekor.

6. (satu) ekor kambing etawa diperkirakan menghasilkan 7,5 kg pupuk kandang per bulan. Kotoran dari cempe di kesampingkan. Asumsi harga pupuk kandang di pasaran Paluta dan sekitarnya Rp. 100/kg.

7. (satu) ekor kambing etawa diperkirakan dapat menghasilkan urine sebanyak 30 liter per bulan, dengan asumsi harga urine di pasaran Rp.500/liter.

8. Harga cempe mengacu pada kriteria kambing standart pasar , Harga cempe kepala hitam istimewa dikesampingkan. Karena harga tersebut tidak dapat dijadikan acuan dalam perhitungan ini.

9. Biaya pakan di hitung per ekor sedangkan gaji operator ternak atau karyawan di gaji berdasar 12 ekor untuk satu orang

Gaji Karyawan / operator ternak di hitung berdasar jam kerja ( 2 jam ) dalam sehari sebesar Rp 300.000 per bulan dengan asumsi operator ternak hanya membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam dalam setiap harinya untuk membersihkan kandang dan memberikan Pakan yang sudah di beli ( tidak termasuk pembelian pakan )


 

A. INVESTASI TETAP

Kambing betina 10 ekor @ Rp. 1.500.000.

10 ekor x Rp. 1.500.000

= Rp. 15.000.000

Kambing jantan 2 ekor @ Rp. 2.000.000

2 ekor x Rp. 2.000.000

= Rp. 4.000.000

Kandang 1 unit Rp. 5.000.000

Peralatan kandang Rp. 1.000.000

Total investasi tetap:

Rp. 15.000.000 + Rp. 4.000.000 + Rp. 5.000.000 + Rp. 1.000.000 = Rp. 25.000.000


 

B. BIAYA PRODUKSI

Biaya pemeliharaan kambing induk (12 ekor)

Biaya pakan ternak = 2.000/ ekor / hari

12 ekor x 2.000 = Rp 24.000/ hari

Biaya dalam satu bulan = 24.000 x 30 hari = Rp 720.000

Biaya Pakan selama 24 bulan = Rp 17.280.000


 

- Gaji karyawan

Rp.300.000 : 30 hari 22 ekor

Biaya gaji selama 24 bulan = Rp.7.200.000


 

Total Biaya Produksi :

Rp 17.280.000+ Rp 7.200.000 = Rp 24.480.000


 

C. PROYEKSI PENDAPATAN


 

Penjualan cempe

60 ekor x Rp800.000

= Rp. 48.000.000


 

Penjualan induk afkir

10 ekor x Rp. 1.500.000

= Rp.15.000.000

Penjualan pupuk kandang

7,5 kg x 12 bulan x 2 tahun x Rp. 100 x 14 ekor

= Rp. 252.000


 

D. REKAPITULASI PENDAPATAN


 

1. Biaya-biaya:


 

- Biaya investasi Rp. 25.000.000

- Biaya pemeliharaan selama 2 tahun Rp 51.600.000


 

Total biaya Rp. 135.000.000


 

2. Pendapatan;


 

- Penjualan cempe Rp. 162.000.000

- Penjualan induk afkir Rp. 30.000.000

- Penjualan pupuk kandang Rp. 720.000


 

Total pendapatan Rp. 192.720.000

Keuntungan yang bisa diperoleh adalah sbb:

Rp. 192.720.000– 135.000.000

= Rp. 57.120.000


 

Penghasilan per bulan

= Rp. 57.120.000 : 24 bulan

= Rp. 2.380.000


 

Dengan 20 ekor betina kita per bulan mendapatkan penghasilan sebesar = Rp. 2.380.000

Baca Selengkapnya...

ANALISA KIMIA BEBERAPA BAHAN PAKAN KONSENTRAT DAN HIAUAN

BAHAN PAKAN

BAHAN KERING

PERSENTASE DARI BAHAN KERING

PK

SK

LK

Beta-N

ENERGI/TDN

Dedak padi kasar

Dedak padi halus

Dedak terigu kasar

Dedak terigu halus

Polard

Tepung jagung kuning

Tepung gaplek

Tepung ikan

Tepung terigu

Ampas tahu

Ampas bir

Ampas kecap

Bulgur

Bungkil kelapa

Bungkil kelapa sawit

Bungkil kacang tanah

Tepung biji kapuk

Tepung darah

Bungkil kedele

Molasses

Onggok

Dedak merah

Dedak kuning

Dedak jagung

Ampas sagu

Bungkil geblek

Bungkil arga

Tepung biji kapas

Kulit biji kakao

Kecipir

Bungkil wijen

Singkong

Ubi jalar

Rumput lapangan

Rumput serawit

Rumput kampai

Rumput molasses

Rumput gajah

Rumput raja

Rumput setaria

Andropogon nonodosus

Brachiria brizantha

Brachiria decumbens

Naplensis grass

Panicum maximum

Panicum repns

Panicum coloratum

Panicum muticum

Digintaria decumbens

Axonopus compressus

Cenchrus ciliaris

Chloris gayana

Cyodon dactylon

Star grass

Centrosema pubescens

Stylosanthes spp

Daun jagung

Daun kacang kedelai

Daun kacang tanahh

Daun kol luar

Daun lamtoro

Pucuk tebu

Daun turi

Daun singkong

Daun pisang

Jerami padi

Kudzu

Desmodium uncinatum

Batang pisang

87.5

89.6

89.3

87.4

88.4

89.1

85.2

89.7

88.2

26.2

85.8

63.7

90.7

87.9

88.6

80.6

91.0

89.2

88.6

87.5

88.7

86.6

87.4

84.8

80.

88.6

87.8

86.0

88.9

92.7

92.9

32.3

32.0

21.8

17.9

31.0

17.2

21.0

22.4

24.0

22.1

24.9

27.0

28.5

29.7

20.4

22.2

29.6

23.4

26.8

5.25

25.8

30.6

27.1

24.1

21.4

21

22.6

22.8

9.9

24.8

25.5

28.3

21.6

23.3

87.5

32.7

24.6

7.5

13.8

15.9

16.7

18.9

17.0

10.8

2.3

49.0

11.6

23.7

33.7

23.5

12.9

21.2

16.5

33.7

32.7

80.3

41.3

3.1

1.8

9.6

9.0

8.5

1.2

23.5

19.7

36.0

14.6

39.0

42.8

3.3

3.2

6.7

11.3

11.5

8.7

9.6

13.5

12.7

13.2

13.5

11.4

7.3

12.8

15.9

13.5

12.0

13.6

8.2

7.4

6.8

10.2

10.7

16.8

15.6

9.9

16.7

13.8

21.5

24.2

5.2

29.2

24.1

16.6

4.2

15.1

16.7

5.9

8.4

8.5

9.9

6.9

8.8

3.1

2.8

5.7

1.4

23.6

19.2

16.0

1.5

13.1

15.6

11.5

16.8

5.1

8.6

-

11.0

23.1

33.2

1.5

10.8

33.9

23.1

12.0

3.0

7.3

7.0

4.2

3.5

34.2

23.8

33.7

33.9

32.7

34.1

35.0

34.2

30.6

27.0

36.3

30.8

32.7

35.1

33.6

33.2

29.3

36.9

38.2

29.3

33.5

33.2

31.8

27.4

27.7

25.2

12.9

21.5

2.0

17.1

4.7

23.0

32.5

40.9

29.9

26.8

9.4

9.1

3.5

4.7

5.1

4.7

0.2

4.7

2.8

10.1

6.1

24.2

1.4

17.3

2.5

13.8

1.7

0.8

15.0

-

0.2

6.7

8.8

9.0

1.0

8.6

11.2

1.6

11.8

17.8

10.3

3.3

1.4

1.8

4.8

2.2

2.1

1.9

3.5

2.0

2.1

1.9

2.1

1.6

1.6

1.6

2.0

1.9

1.6

1.8

2.5

1.7

2.3

2

4

2.1

1.8

3.7

4.9

3.3

3.7

34.4

3.4

22.1

5.2

1.5

1.9

2.4

2.2

54.3

56.7

64.9

65.7

45.0

78.9

78.7

35.5

74.9

39.0

37.1

22.1

68.5

41.1

41.2

41.9

25.3

6.0

21.9

85.6

74.1

34.6

22.4

63.8

83.5

15.8

27.4

28.7

34.9

31.5

26.9

87.7

89.3

44.2

42.5

45.7

43.98

45.2

30.3

40.8

40.5

45.6

48.7

47.8

43.9

41.3

39.1

40.7

47.8

50.1

41.5

43.7

46.9

45.1

36.5

41.6

50.7

41.8

46.9

50

43.1

50.2

40.1

37

43.4

45

33.6

42.8

46.9

5.5

67

-

70

70

90

78

59

-

79

74

87

-

81

70

81

74

-

83.2

70.7

85

-

-

82

-

-

-

-

47

-

77.3

81.8

83.9

56.2

-

-

53.0

52.4

57

54

52

54.3

61.7

-

53.6

-

-

-

55.2

-

-

50.1

57.4

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

61.8

73.5

43.2

58.3

-

-

Sumber; Penggemukan Sapi, Ir Sori Basya Siregar

Baca Selengkapnya...

PAKAN DAN PENGATURAN AIR PADA PEMELIHARAAN BELUT

Pakan merupakan faktor yang sangat penting bagi pertumbuhan belut. Karena itu mutu dan jumlah pakan harus diperhatikan juga disesuaikan dengan kondisi perairan. Karena belut merupakan bangsa kanivora juga mempunyai sifat kanibalisme terhadap belut yang lebih kecil.

Dihabitat aslinya belut memakan jasad renik, bekicaot, larva , cacing, yuyu, ikan kecil, udang-udangan dan keong mas sebagai pakan alaminya. Pemberian pakan awal dilakukan sebelum bibit ditebar. Caranya masukan pakan seminggu sebelum dimasukan. Pakan dapat berupa keong mas, yuyu atau ikan kecil. Pakan tersebut dicincang dan direbus dahulu. Hal ini agar pakan dapat menyatu dan terurai di dalam media. Pemberian pakan hendaknya disesuaikan dengan jumlah bibit yang akan ditebar. Perbandinganya adalah 1 : 1 artinya 1 kg bibit diberikan 1Kg pakan awal.

Pelet ikan juga dapa diberikan sebagai pakan selingan untuk memacu pertumbuhan dengan ditaburkan ke seluruh bagian kolam. Pilihlah pellet yang tidak mengapung atau pelet yang tenggelam. Pellet diberikan maksimal tigakali seminggu dengan dosis 5% dari bobot belut yang. Jika bibit yang ditebar 40 Kg maka pelet yang ditebar sebanyak 2Kg.

Selain pellet usus ayam juga dapat diberikan dengan cara sebelum diberikan usus ayam direbus terlebih dahulu lalu dipotong dan ditenggelamkan ke dalam kolam. Pemberian pakan selanjutnya dapat diberikan setiap 2 hari sekali. Jika kolam diisi 20 Kg bibit maka berikan pakan 1 Kg setiap 2 hari sekali. Bila 50 Kg berikan pakan 2 Kg setiap 2 hari sekali. Jika 100 Kg maka berikan pakan 3 Kg/hari. Waktu pemberian pakan yang tepat adalah sore menjelang malam hal ini karena hewan ini aktif pada malam hari. Untuk merangsang nafsu makan dapat diberikan temulawak yang telah direbus dahulu tapi pemberiannya setelah di dinginkan jangan sekali kali memasukan air dalam keadaan panas karena belut akan mati dan stress.

Selai pakan, pengaturan air termasuk kunci sukses pembudidayaan belut. Karena belut aktif menghasilkan gas yang akan mengakibatkan pertumbuhan nya terganggu. Salah satu cara mengatasinya adalah dengan mengalirkan air dalam jumlah debit yang kecil dari sumber air, hal ini berguna juga untuk menghindari penumpukan bahan organic.

Baca Selengkapnya...

ANALISA USAHA PEMBESARAN BELUT KOLAM TERPAL

a. Asumsi

  • Kolam pembesarab berukuran 5 m x 3 m x 0.5 m terbuat dari terpal 1 buah
  • Media pemeliharaan adalah herami, tanah sawah 80 % dan kedebok pisang
  • Kolam dipakai 3 xdalam setahun
  • Pembesaran selama 4 Bulan

B Investasi

1. Pembuatan Kolam

  • Terpal                216.000
  • Tali                 20.000
  • Selang                 25.000
  • Pipa PVC 2 Inci             10.000
  • Jumlah                271.000

2. Peralatan

  • Ember                  15.000
  • Jeriken                 105.000
  • Jumlah                 120.000

Total Biaya investasi            391.000

c. Modal Usaha

1. Biaya tetap

  • penyusutan kolam        90.400
  • Penyusutan peralatan        40.000
  • Jumlah                130.400

2. Biaya tidak Tetap

  • Media                130.000
  • Benih 20 kh x Rp 27.500        550.000
  • Pakan                200.000
  • Tenaga kerja             25.000
  • Total biaya tetap        905.000

Total Modal Usaha =Total biaya tetap + Total biaya tidak tetap

         = Rp 130.400 + Rp 905.000

         = Rp 1.305.400

d. keuntungan

produktiviatas 600%

harga Rp 20.000/Kg

total Pendapatan = 120 kg x Rp 20.000

=Rp. 2.400.000

e. Margin keuntungan

Keuntungan = Pendapatan – Modal Usaha

     =Rp 2.400.000 – Rp 1.035.400

     = Rp 1.364.600

Baca Selengkapnya...

Jumat, 23 September 2011

PEMELIHARAAN BAWAL AIR TAWARDI KOLAM TERPAL

Kolam terpal dapat digunakan untuk pemeliharaan ikan bawal air tawar. Sebelum kolam terpal digunakan kolam terpal harus dipersiapkan terlebih dahulu. Setelah kolam terpal selesai dibuatbilas lah terpal terlebih dahulu. Masukan air kedalam molam sesuai dengan kebutuhan lalu diamkan selama 2 – 3 hari.

1. Benih Iakan Bawal air Tawar

Benih yang digunkan untuk pemebesaran ikan bawal air tawar umumnya berukuran 5-8 cm dan8-12 cm. benih ikan dapat langsung ditebar dikolam terpal.akan tetapi sebelum ditebar sebaiknya benih ikan dikarantina terlebih dahulu didalam bak dan dapat perlakuan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari.

2.Pendederan Bawal Air Tawar

Pendederan Bawal iar Tawar dimaksudkan untuk menghasilkan benih berukuran yang lebih besar. Untuk pendedseran dikolam terpal padat penebaran benih antara 100-150 ekor/m². kedalam air adalah 30-40 cm. benih diberi pakan berupa
pellet yang dihancurkan menjadi tepung. Jumlah pakan yang diberikan 750 gram/100.000 ekor benih pada minggu pertama dan 1.000 gram/100.000 ekor benih pada minggu kedua . pakan diberikan 4 x sehari yaitu pagi, siang, sore, malam. Pakan sebaiknya mengandung protein 30-35 %.

3. Pembesaran Bawal Air Tawar

Kegiatan pembesaran ilakukan untuk menghasilkan Bawal Air Tawar ukuran konsumsi atau ukuran pasar. Umumnya BAT diproduksi dengan berat 30-5000 gram/ekor sebagai ikan konsumsi. Untuk mencapai berat tersebut dibutuhkan waktu pemeliharaan selama 3-4 bulan dengan ukuran benih 5-8 cm. kepadatan kolam pembesara antara 50-70 ekor/m².

4.Pemberian Pakan

Biaya pakan biasanya sebesar 60% dari biaya produksi. Ada lima hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian pakan.

a. Cara pemberian pakan

Dalam pemberian pakan dan beberapa cara yng dapat digunakan yaitu dengan cara ditebar langsung dengan tangan atau dengan atau dengan menggunakan alat bantu

b. waktu Pemberian

waktu pemberian pakan bisa dilkukan pada pagi. Siang. Soreatau malam. Waktu pemberian pakan yag teratur bertujuan untuk mendisiplinkan waktu makan ikan. Hal ini kan membuat pakan lebih efisien.

c. Jumlah pakan

jumlah pakan yang diberikan bias any dihitung berdasarkan persen (%) per hari berate keseluruhan jumlah ikan dalam kolam. Ikan BAT membutuhkan 3-4% per berat total ikan dalam kolam

d. Frekuensi Pemberian

frekuensi pemberian dalah kekerapan waktupemberian pakan dlam sehari bisa 1x, 2x, 3x atau lebih. Umunya pemberian pakan ikan anata 3-5x sehari.

e. tempat pemberian Pakan

tempat pemberian pakan adalah letak tau posisi pakan itu harus diberikan. Hal ini juga dimaksudkan agar jumlah pakan yang diberikan efisien. Ikan selalu mengingat waktu dan tempat dimana setiap kali diberi pakan.

Baca Selengkapnya...